Harga Stabil, Stok Mencukupi

1 week ago 20
Sekprov Sultra, Asrun Lio

--Jelang Ramadan, Disperindag Pantau Pasar

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Menjelang bulan suci Ramadhan 2025, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengambil langkah strategis guna menjaga stabilitas ekonomi daerah. Salah satu fokus utamanya adalah memastikan stok kebutuhan pokok tersedia dan harga-harga tidak mengalami lonjakan signifikan, sehingga masyarakat dapat menjalani ibadah dengan tenang tanpa terbebani lonjakan harga.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra, Asrun Lio menegaskan Pemprov melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan inspeksi ke sejumlah pasar. Inspeksi ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, baik di pasar tradisional maupun modern.

"Salah satu tugas utama TPID adalah melakukan pemantauan secara berkala, mulai dari ketersediaan stok hingga kondisi harga di pasaran. Jadi ini akan dilakukan rutin sebelum, saat dan pasca Ramadhan," ujarnya kemarin.

Pemantauan ini sambungnya, dilakukan secara berjenjang. Mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Hal ini dilakukan untuk memastikan koordinasi berjalan lancar serta mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga dengan langkah-langkah strategis.

"Berdasarkan laporan yang kami terima, dari hasil Sidak beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa sebagian besar kebutuhan pokok masyarakat masih dalam kondisi stabil dan cukup tersedia. Namun, Pemprov Sultra tetap mengantisipasi potensi fluktuasi harga dengan berbagai kebijakan, termasuk mendorong kerja sama antara pemerintah, pedagang, dan distributor guna memastikan harga tetap terkendali," terangnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra, La Ode Fitrah Arsyad mengungkapkan telah menyiapkan berbagai langkah guna memastikan kelancaran pasokan dan kestabilan harga. Beberapa upaya yang dilakukan yaitu pemantauan distribusi badang. Di mana, Pemprov bersama instansi terkait melakukan pemantauan ketat terhadap distribusi kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan bahan pangan lainnya.

"Operasi pasar murah merupakan agenda rutin jelang dan saat Ramadhan digelar di berbagai daerah membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih terjangkau. Kami bakal melakukan edukasi dan kolaborasi, dimana Pemprov mengajak para pedagang untuk menjaga harga yang wajar dan tidak mengambil keuntun-gan berlebihan, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga," katanya.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Surianti Toar mengungkapkan inflasi tahunan masih terkendali dan tercatat sebesar 1,05 persen, masih berada di bawah inflasi nasional yang mencapai 1,57 persen. Beberapa komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi di antaranya sigaret kretek mesin (0,32 persen), emas perhiasan (0,30 persen), dan bawang merah (0,09 persen).

Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan serta memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil. "Kenaikan harga pangan sering terjadi menjelang bulan Ramadhan karena meningkatnya permintaan terhadap barang-barang pokok. Namun bila merujuk Ramadhan tahun lalu, intervensi pemerintah cukup berhasil," jelasnya. (b/rah).

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan