Fenomena HIV di Kupang Meningkat, KPAD Temukan Prostitusi Libatkan Pelajar

2 hours ago 4
Ilustrasi (Kompas Health)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Kasus HIV/AIDS di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami lonjakan signifikan sepanjang tahun 2025. Lebih mengkhawatirkan, temuan terbaru menunjukkan penularan penyakit mematikan ini mulai menyasar kalangan pelajar.

Dilansir dari CNN Indonesia. gubernur NTT Melki Laka Lena menegaskan bahwa kondisi tersebut menjadi peringatan serius bagi pemerintah dan masyarakat. Ia menilai perlu adanya langkah konkret dan terpadu untuk menekan angka penularan di kalangan remaja dan pelajar.

“Kita akan seriuskan penerapan peraturan tentang jam belajar. Fenomena penyakit sosial, termasuk HIV/AIDS yang kini menyasar generasi muda di sekolah, harus dicegah sejak dini agar tidak mengancam masa depan mereka,” ujar Melki, Senin (20/10).

Menurut data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Kupang, sejak Januari hingga September 2025 tercatat 2.539 kasus HIV/AIDS di wilayah tersebut. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir dan menandai peningkatan yang signifikan di kalangan usia produktif, termasuk pelajar SMA.

Melki menekankan, upaya pencegahan dan penanganan HIV/AIDS tidak bisa dilakukan secara sepihak. Ia mendorong pendekatan pentahelix, yakni kerja sama lintas sektor antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media massa.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita perlu dukungan orang tua, lembaga pendidikan, dan seluruh elemen masyarakat agar upaya penanggulangan HIV/AIDS berjalan efektif, apalagi dalam kondisi efisiensi anggaran saat ini,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris KPAD Kota Kupang, Julius Tanggu Bore, mengungkapkan keprihatinannya terhadap temuan praktik prostitusi yang melibatkan pelajar. Menurutnya, fenomena tersebut menjadi salah satu faktor meningkatnya kasus penularan HIV di kalangan remaja.

“Kami sangat menyesalkan adanya praktik prostitusi yang menyasar pelajar. Padahal berbagai sosialisasi dan layanan pencegahan telah kami lakukan secara rutin,” kata Julius.

Ia menambahkan, pemerintah bersama KPAD terus mengoptimalkan layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) keliling setiap tiga bulan, penyediaan obat pencegahan HIV (PrEP), serta sosialisasi di komunitas populasi kunci.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan