Dwi Soetjipto Pendekar Migas Indonesia

3 days ago 18

SHNet, Jakarta – Dwi Soetjipto, berangkat dari masa kecil yang kerap di-bully karena tubuh mungilnya, dia berpikir mesti ada sisi lain yang lebih agar lepas dari perundungan. Ia memilih belajar olahraga seni bela diri pencak silat sampai menguasai ragam jurus silat sehingga memiliki rasa percaya diri yang kuat dan menjadi awal transformasi perubahan hidupnya. Teman-temannya pun kemudian menaruh rasa hormat yang tinggi dan tidak adalagi bully-bully-an. Dari pengalaman pencak silat ini, dia belajar bagaimana untuk bisa berbuat lebih banyak, kita harus berani dan mampu tampil beda serta mempunyai wawasan yang kuat. Dalam pencak silat, keputusan menyerang atau bertahan diperhitungkan dan diputuskan dalam hitungan cepat. Kelak ilmu ini telah membantunya mengeluarkan kebijakan-kebijakan besar yang taktis dan strategis menyangkut kebutuhan energi 280-an juta rakyat Indonesia.

Bekal ilmu silat di masa kecil membekas hingga dewasa. Setiap keputusan yang dibuat selalu ada hasil yang bisa dilihat dan bermanfaat untuk bangsa yang besar ini. Metode bermain silat ini mengantar Dwi menangkis berbagai tantangan, memperhitungkan segala risiko, dan bergerak dengan penuh perhitungan dan percaya diri dalam melahirkan kebijakan-kebijakan besar untuk bangsa dan Negara, mulai dari memimpin Semen Indonesia, kemudian Pertamina, dan SKK Migas.

Dwi meniti karier dari anak tangga bawah. Tamat kuliah dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), Dwi muda lulus seleksi kerja di perusahaan semen tertua di Indonesia yakni PT. Semen Padang (1981). Secara perlahan dan pasti, kariernya mendaki menjadi Dirut PT. Semen Padang hingga diiorbitkan sebagai Dirut PT. Semen Gresik.

Salah satu gagasan Dwi selama memimpin di perusahaan Semen yaitu menggulirkan perubahan sistem manajemen perusahaan. Hasil kerja keras yang konsisten, PT Semen Gresik berubah menjadi bagian dari PT. Semen Indonesia pada 2012. Ini menandai langkah awal hadirnya perusahaan induk di industri Semen BUMN. Tidak lama setelah itu, pada 2012, Dwi didapuk memimpin PT. Semen Indonesia. Dwi dengan leadership-nya dia mampu menggabungkan tiga perusahaan semen yaitu PT. Semen Gresik, PT. Semen Padang, dan PT. Semen Tonasa di bawah satu payung yaitu PT. Semen Indonesia. Pekerjaan besar ini mengantar PT. Semen Indonesia diperhitungkan dalam bisnis semen di Asia Tenggara serta menjadi BUMN pertama yang go international setelah memiliki pabrik di Vietnam. Walhasil, pencapaian Dwi mendapat julukan sebagai “Bapak Pemersatu Industri Semen Indonesia.”

“Melalui sinergi ini, perusahaan mampu meraup laba besar dari Rp 500 miliar menjadi Rp 5,5 triliun. Naik 11 kali lipat dalam waktu 6-8 tahun,” jelas Dwi yang punya hobi olahraga bersepeda, tenis, bermain musik gitar, bernyanyi rock dan lain-lain.

Sukses membenahi PT. Semen Indonesia, Presiden Joko Widodo memberi kepercayaan lebih besar kepada Dwi sebagai Dirut PT. Pertamina (Persero). Prestasi ini diraih setelah dia meraih nilai tertinggi tes di antara kandidat lain.

Tugas Dwi di Pertamina tidak mudah, saat itu kondisi harga minyak jatuh hingga di bawah 30 USD per barel, sehingga pada masa kepemimpinannya Dwi memberi perhatian yang sangat serius pada efisiensi hulu, kilang, supply chain dan distribusi BBM sehingga terjadi pencapaian laba Pertamina saat masa kepemimpinannya. Belum lagi keberanian Dwi mengatasi isu mafia migas termasuk pembubaran PETRAL (Pertamina Energy Trading Limited), meluncurkan produk BBM Pertalite pada 2015 sebagai upaya diversifikasi produk, dan membuat keputusan besar merevitalisasi dan mengembangkan fasilitas Pengolahan BBM di Balikpapan (Unit Perngolahan V) dari kemampuan mengolah minyak mentah menjadi minyak jadi 260 ribu barel menjadi 360 ribu barel per hari.

Proyek ini kemudian disebut dengan RDMP (Refinery Development Master Plan) yang memproduksikan BBM standar Euro 5 yakni konten sulfur berkurang hingga 99%. Pembangunan RDMP yang sedang dikerjakan ini menjadi proyek terbesar dalam sejarah Pertamina. Dwi menggores sejarah besar membuat keputusan ini ketika masih sebagai Dirut Pertamina. Kebijakan ini telah memberi sumbangsih besar kepada negara dalam rangka mengurangi impor BBM dan menghemat uang negara dalam jumlah besar.

Proyek raksasa ini untuk menambah kapasitas pengolahan minyak terbesar di Asia Tenggara. Dengan demikian, Indonesia bisa mengurangi impor BBM serta mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi. Proyek ini dibangun setelah Dwi menjabat Kepala SKK Mega. Di era Dirut Pertamina, Dwi telah berpikir 30-50 tahun ke depan untuk swasembada energi yang sangat relevan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Baik di Semen maupun di Pertamina, Dwi juga memberikan perhatian untuk membangun SDM melalui pembentukan pusat reset dan pengembangan teknologi. Dwi juga berhasil membangun Universitas Internasional Semen Indonesia di Gresik dan Universitas Pertamina di Jakarta.

Dwi tidak berlama–lama di Pertamina. Kepiawaian Dwi ‘bermain silat,’ memicu Presiden Jokowi menugaskan Dwi untuk memimpin Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada 2018. Menjadi Kepala SKK Migas bagi Dwi mempunyai tantangan tersendiri dengan kondisi produksi migas Indonesia yang sedang menurun sementara kebutuhan energi makin hari makin bertambah.

Dwi harus melewati masa yang sangat sulit menjadi nakhoda di masa pandemi Covid-19. Kerja keras Dwi bersama organisasi besar SKK Migas dengan para pekerja profesional berhasil melewati masa sulit dan mampu menjaga suplai energi gas bumi kepada industri-industri strategis seperti PLN, pupuk, dan industri hilir lain.

Di masa penuh pembatasan itu, Dwi gemilang memainkan kemahiran memenuhi stabilitas ketahanan energi yakni memasok gas bumi, menjaga ketahanan energi dan ketahanan pangan. Apalagi di masa tidak ada pandemi, Dwi mampu mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan dan swasembada energi.

Tangan dingin Dwi telah teruji melewati masa-masa sulit. Pengalaman profesional didukung dengan sistem manajemen yang dibangun Dwi di SKK Migas seperti pada beberapa tantangan besar yaitu membuat Rencana Pengembangan Lapangan Migas Masela, pembangunan Train 3 LNG Tangguh di Papua, dan ditantang untuk meningkatkan produksi migas nasional dan lifting sehingga mampu memberikan pendapatan negara melampaui target APBN.

Dwi bersama tim SKK Migas mengenjot kegiatan eksplorasi dan pemboran sumur-sumur pengembangan mencapai hampir seribuan sumur minyak dan gas dibor untuk menambah cadangan baru migas. Dwi mempunyai ‘jimat keberuntungan’ dalam hidupnya. Kegiatan eksplorasi yang masif dilakukan SKK Migas berhasil menemukan cadangan gas raksasa peringkat dunia yaitu masing-masing di Selat Makasar, Wilayah Kerja Migas yang dioperasikan oleh ENI Indonesia ditemukan sebesar 6 TCF, dan di Wilayah Kerja Andaman perairan Aceh ditemukan sebesar 8,5 TCF yang dioperasikan oleh Mubadala Energy.

Dua temuan besar ini telah mengantar kepada keyakinan akan ketahanan energi Indonesia sektor gas bumi jangka panjang. Program SKK Migas bertekad memproduksikan gas bumi 12 Miliar Standar Kaki Kubik per hari pada 2030 akan tercapai, seiring juga dengan pemboran yang masif dilakukan untuk menambah produksi minyak bumi mencapai 1 juta barel per hari terus digenjot.

Kinerja Dwi telah meninggalkan fondasi yang sangat kuat bagi bangsa ini untuk kepentingan ketahanan energi dan ketahanan pangan, di mana gas bumi menjadi bahan baku utama untuk produksi pupuk.

Sumbangsih Dwi kepada negara tercinta ini dikenang terus dan menjadi catatan sejarah dan generasi mendatang. Penugasan Dwi di SKK Migas selama 6 tahun yang dimulai pada 3 Desember 2018 dan berakhir pada 7 November 2024.

Dwi yang rutin berolah raga, sehat, bugar, tentu pikiran-pikirannya juga masih segar masih dibutuhkan oleh bangsa ini. Jurus-jurus silat yang dimainkan Dwi selama ini belum semua dikeluarkan. Jurus-jurus akan dikeluarkan atau dimainkan sesuai dengan persoalan yang dihadapi. Kita menunggu Dwi kembali berkiprah dalam jajaran nasional ikut menjadi pionir dalam melanjutkan pembangunan Indonesia.

Sebagai seorang yang mempunyai nasionalisme sejati yang lahir di Kota Pahlawan Surabaya pada 10 November yakni Hari Pahlawan, dirinya terus memberikan darma bakti terbaik kepada Ibu Pertiwi. Energinya untuk Nusantara tidak pernah lelah seperti semangat arek-arek Suroboyo. Ketika ditanya ‘Kapan beristirahat?

“Saya istirahat ketika berolahraga,” jawab Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Silat Nasional Perisai Diri (2023-2027). [MH]

Biodata:Nama: Dr. Ir. Dwi Soetjipto, M.M

Lahir: Surabaya, Kamis, 10 November 1955

Jenjang Pendidikan:

• S-1: Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya (1975-1980)

• S-2: Universitas Andalas (1997-1999)

• S-3: Universitas Indonesia (2005- 2009)

• Profesor Honoris Causa (Prof. H.C) dari Universitas Negeri Padang ( 25 Februari 2023)

Karier:

• 2018-2024: Kepala SKK Migas

• 2014-2017: Dirut PT Pertamina (Persero)

• 2014-2015: Komisaris Bursa Efek Indonesia

• 2013-2014: Dirut PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk

• 2005-2013: Dirut PT. Semen Gresik (Persero) Tbk

• 2003-2005: Dirut PT Semen Padang

• 1995-2003: Direktur PT. Semen Padang

Pengabdian:

• 2021-2026: Wakil Ketua Majelis Wali Amanat ITS

• 2014-2017/2017-2022: Majelis Wali Amanat Airlangga University (UNAIR)

• 2017-2021: Ketua Pertimbangan Universitas Negeri Padang (UNP)

• 2017: Board Advisory of CSIS South East Asia

• 2013-2014: Rektor Sekolah Tinggi Manajemen Semen Indonesia/ Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI)

• 2012-sekarang: Dosen tamu di University Technology Petronas, Advisor di Universitas Pertamina, Dosen Khusus di UNAIR, Dosen tamu di ITS, Dosen Tidak Tetap di Universitas Andalas, LPP Holding Perkebunan, CLDI, dll

• 2021-2025: Wakil Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI)

• 2015-sekarang: Ketua Umum PB Kelatnas Perisai Diri

• 2007-2009/2015-2019: Ketua Umum PP IKA ITS

Penghargaan:

• Asia Best CEO Oil and Gas dari Majalah World Finance

• Asia Best CEO dari Governance Asia

• Asia Best oleh majalah internasional World Finance

• Satya lencana pembangunan dari Presiden Republik Indonesia

• Pena Emas dari Persatuan Wartawan Indonesia

• Penghargaan dari Baznas atas jasanya dalam mendukung perkembangan zakat di Indonesia

Buku:

• Road To Semen Indonesia Transformasi Korporasi Mengubah Konflik Menjadi Kekuatan

• Pride of a Nation: Corporate Transformation of Semen Indonesia

• Sudjiatmi Notomihardjo Perempuan Berhati Emas Beyond Pertamina Leading in Complexity

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan