
-- Soal Optimalisasi PAD
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton menyambangi Kantor DPRD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Para wakil rakyat itu belajar cara Bekasi mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga mencapai angka Rp 4 triliun yang salah satu sumber terbesarnya dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPBTB). Sementara di Kabupaten Buton sektor itu sangat minim pemasukannya.
Ketua DPRD Buton Mara Rusli Sihaji mengatakan salah satu cara untuk menggenjot APBD Buton adalah dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Di Buton kata dia, potensinya sangat besar tapi belum optimal dikelola. “Di Bekasi itu luar biasa. Sektor perumahan dan pabrik benar-benar bisa mendongkrak PAD mereka. Kita tidak menarget harus seperti Bekasi. Tapi paling tidak potensi kita juga bisa dikelola dengan maksimal. Kita di Buton ini mau bangun rumah saja masyarakat malas urus Izin Mendirikan Bangunan (IMB), entah itu sosialisasi Pemkab yang kurang atau faktor lain,” terangnya.
Politisi Golkar ini menambahkan, untuk mengoptimalisasikan PAD, alur birokrasi dari Pemkab, pemerintah kecamatan hingga pemerintah desa harus berjalan seirama, memiliki komitmen untuk memberi pemahaman masyarakat soal kewajiban pajak. Termasuk juga pemanfaatan aset-aset daerah yang berpotensi sebagai kran PAD.
“Insya Allah kami akan sharing dengan eksekutif, bupati dan wakil bupati. Semoga kami bisa berkolaborasi dengan baik untuk mewujudkan harapan-harapan masyarakat Buton,” tambahnya.
Selain itu, untuk masalah pabrik yang juga bisa menjadi sumber PAD tenyata harus didukung dengan regulasi. “Ini bisa kita buatkan regulasinya,” pungkasnya. (lyn/b)