
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Dunia kerja Indonesia kini tengah menyaksikan gelombang besar yang datang dari Generasi Z sebuah generasi yang tumbuh bersama teknologi, internet, dan media sosial. Dengan usia yang berkisar antara 11 hingga 28 tahun, mereka kini mulai mengisi banyak posisi penting di berbagai sektor industri. Namun, berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z membawa perspektif yang sangat berbeda tentang apa artinya bekerja. Mereka tak hanya mengejar gaji, tetapi lebih mementingkan fleksibilitas, keseimbangan hidup, serta dampak positif dari pekerjaan yang mereka lakukan.
Karakteristik Generasi Z: Lebih dari Sekadar Pengguna Teknologi
Sebagai digital native, Gen Z sangat terhubung dengan dunia maya. Mereka juga sangat mandiri dalam mencari informasi dan belajar melalui platform seperti YouTube atau berbagai aplikasi pembelajaran. Selain itu, mereka lebih peduli dengan isu-isu sosial seperti keberagaman, keberlanjutan, dan kesehatan mental. Mereka mencari pekerjaan yang lebih bermakna, di mana mereka merasa dihargai dan bisa tumbuh, bukan hanya mengejar angka di rekening bank.
Ekspektasi Gen Z dalam Dunia Kerja: Apa yang Mereka Cari?
Dilansir dari rawit academy, beberapa ekspetasi gen z dalam dunia kerja dan apa yang sebenarnya mereka cari antara lain:
- Fleksibilitas Kerja
Salah satu hal yang sangat dicari oleh Gen Z adalah fleksibilitas, baik dalam waktu kerja maupun lokasi kerja. Tidak lagi terikat oleh jam kerja 9 hingga 5, mereka menginginkan model hybrid atau bahkan pekerjaan remote penuh. Mereka percaya bahwa hasil pekerjaan lebih penting daripada sekadar hadir di kantor. - Work-Life Balance
Generasi ini sangat menghargai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Menurut survei Deloitte, lebih dari setengah Gen Z di Asia Tenggara rela meninggalkan pekerjaan jika itu mengorbankan kesejahteraan mereka. Ini termasuk jam kerja yang fleksibel, cuti yang cukup, dan dukungan terhadap kesehatan mental. - Budaya Kerja yang Positif dan Inklusif
Gen Z menginginkan lingkungan kerja yang inklusif, menghargai keberagaman, dan terbuka untuk komunikasi dua arah. Mereka ingin bekerja di perusahaan yang mendukung kolaborasi dan menciptakan ruang untuk berbicara, bukan hanya mengikuti perintah. - Kesempatan Belajar dan Berkembang
Meskipun sering dianggap generasi "instan", Gen Z sangat ingin terus belajar. Mereka mencari pekerjaan yang memberikan kesempatan untuk berkembang, baik melalui program pelatihan maupun pengalaman langsung yang aplikatif. - Misi yang Sejalan dengan Nilai Pribadi
Gen Z lebih tertarik bekerja di perusahaan yang memiliki misi sosial atau berkelanjutan. Mereka mencari organisasi yang tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Tantangan Gen Z di Dunia Kerja Indonesia
Namun, meskipun penuh idealisme, Gen Z juga menghadapi berbagai tantangan di dunia kerja Indonesia. Mulai dari ekspektasi yang mungkin tidak selalu realistis, hingga kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja yang sering membuat mereka merasa kurang siap. Gen Z juga sering dianggap "manja" oleh generasi sebelumnya, padahal mereka hanya memiliki cara bekerja yang berbeda.
Kesimpulan: Kolaborasi antara Generasi
Masuknya Gen Z ke dunia kerja memaksa banyak perusahaan untuk beradaptasi. Dunia kerja harus lebih fleksibel, inklusif, dan mendukung kesejahteraan karyawan. Jika perusahaan ingin tetap relevan dan menarik bagi Gen Z, maka mereka perlu membangun hubungan kerja yang lebih kolaboratif dan saling menghargai. Di sisi lain, Gen Z juga perlu belajar untuk bersabar dan beradaptasi dengan realita dunia kerja yang tidak selalu sempurna.
Pada akhirnya, dunia kerja adalah tempat di mana berbagai generasi dapat saling belajar dan berkembang, dengan komunikasi yang terbuka dan saling mendukung.(*)