Suasana Bimtek dan asistensi LPPD yang digelar Pemkab Bombana di Malino.
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas dan profesionalisme aparatur pemerintahan dalam penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Pemerintah Kabupaten Bombana menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dan asistensi LPPD yang berlangsung di Malino, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar menjadi ajang pelatihan, namun bagian dari program rutin pemerintah daerah untuk memastikan laporan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah disusun secara akurat, transparan, dan berbasis data yang valid.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Bombana, M. Syukri Kasim, menjelaska Bimtek dan asistensi LPPD merupakan kegiatan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas laporan pemerintahan.
“Agenda ini adalah bagian dari upaya Pemkab Bombana untuk evaluasi terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah. Laporan yang disusun harus mencerminkan hasil kerja yang nyata, berdasarkan data yang akurat, dan disusun dengan transparansi yang tinggi,” katanya.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan staf dan pegawai di tingkat kabupaten, tetapi juga dihadiri oleh peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Bombana. Harapannya peserta dapat meningkatkan keterampilan dalam menyusun laporan yang tidak hanya memenuhi standar administratif, tetapi juga dapat menggambarkan kinerja pemerintahan secara menyeluruh dan akurat.
Selain itu, ia menanggapi isu yang sempat berkembang di masyarakat yang mengaitkan kegiatan ini dengan perpisahan dengan Pj. Bupati Bombana Edy. Menanggapi hal tersebut, M. Syukri Kasim dengan tegas membantahnya.
“Saya ingin menegaskan kegiatan ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan acara seremonial perpisahan. Fokus utama kami adalah meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui penyempurnaan LPPD. Kami ingin memastikan bahwa kinerja pemerintahan yang kami laporkan kepada pusat benar-benar mencerminkan keadaan yang sebenarnya, berbasis pada data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar M. Syukri.
Diakuinya, pemilihan lokasi di Malino, yang terletak di kawasan pegunungan dengan udara yang sejuk, dipilih untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi para peserta agar mereka dapat mengikuti kegiatan ini dengan fokus dan tanpa gangguan dari rutinitas pekerjaan sehari-hari.
“Kami ingin peserta dapat benar-benar berkonsentrasi, menyerap ilmu yang diberikan, dan berdiskusi tanpa ada gangguan. Suasana yang tenang di Malino menjadi pilihan yang tepat untuk kegiatan ini,” pungkasnya. (idh/b)
