Sering Menahan Buang Air Kecil Bisa Picu Infeksi Hingga Kerusakan Ginjal, Ini Penjelasan Medisnya

2 months ago 49
Ilustrasi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Menahan buang air kecil atau pipis mungkin sering dilakukan banyak orang karena alasan kesibukan, fasilitas toilet yang tidak memadai, atau bahkan rasa malas. Namun, kebiasaan ini ternyata dapat berdampak serius terhadap kesehatan tubuh, terutama pada sistem saluran kemih dan ginjal.

Dalam kondisi normal, seseorang buang air kecil sekitar 6 hingga 7 kali per hari. Kandung kemih orang dewasa dapat menampung sekitar 400–600 ml urin, namun jika dipaksa menahan terlalu lama, hal ini dapat menimbulkan tekanan berlebih pada otot kandung kemih serta menyebabkan komplikasi kesehatan.

Berikut adalah beberapa risiko kesehatan yang bisa timbul akibat terlalu sering menahan buang air kecil dilansir dari alodokter, diantaranya:

1. Rasa Nyeri pada Kandung Kemih

Menahan pipis secara berulang dapat menyebabkan otot kandung kemih meregang berlebihan, memicu rasa nyeri dan tidak nyaman, terutama di area perut bagian bawah.

2. Ngompol atau Inkontinensia Urine

Jika kebiasaan menahan pipis terus berlanjut, kemampuan tubuh dalam mengontrol kandung kemih dapat menurun. Akibatnya, seseorang bisa mengalami inkontinensia urine, yaitu kondisi tidak mampu menahan keluarnya urin, bahkan pada usia dewasa.

3. Batu Kandung Kemih

Sisa urin yang tertahan dalam kandung kemih dapat mengendap dan membentuk kristal yang akhirnya menjadi batu kandung kemih. Gejala yang muncul antara lain nyeri saat buang air kecil, urin berdarah, atau sulit buang air kecil.

4. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Urine yang terlalu lama tertahan menjadi media ideal bagi pertumbuhan bakteri. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih yang ditandai dengan sensasi panas saat pipis, anyang-anyangan, dan sering buang air kecil namun sedikit.

5. Infeksi Ginjal

Jika ISK tidak ditangani, infeksi bisa menyebar ke ginjal. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis segera, karena berisiko menyebabkan kerusakan ginjal permanen jika tidak diobati.

6. Hidronefrosis

Dalam kasus ekstrem, urin yang tertahan bisa naik kembali ke ginjal dan menyebabkan ginjal membengkak atau hidronefrosis. Gejala yang dapat dirasakan antara lain nyeri punggung bagian bawah, nyeri panggul, serta perubahan frekuensi dan warna urin.

Langkah Pencegahan

Pakar kesehatan menyarankan agar seseorang tidak menunda buang air kecil lebih dari 3–4 jam sekali. Selain itu, penting untuk menjaga asupan cairan agar proses pembuangan limbah melalui urin tetap lancar.

Jika terpaksa menggunakan toilet umum, disarankan untuk selalu membawa tisu dan cairan pembersih seperti toilet seat sanitizer guna menghindari risiko infeksi dari permukaan toilet.

Apabila Anda mengalami gejala seperti nyeri panggul, urin berbau tajam, atau urin keruh dan berdarah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.(*)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan