
--Cegah Virus Jembrana dengan Vaksinisasi
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Populasi Sapi Bali di Sulawesi Tenggara (Sultra) kini terancam. Ternak yang terinfeksi virus Jembrana terus bertambah. Pada tahun 2024, ada tambahan ratusan kasus baru. Sebagai langkah pencegahan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra akan melanjutkan program vaksinasi. Tahun 2025, pemerintah telah menyiapkan 15 ribu dosis vaksin.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distannak) Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya menjelaskan langkah ini diambil menyusul meningkatnya laporan kasus Jembrana di sejumlah kabupaten/ kota di Sultra. Berdasarkan data yang dihimpun melalui aplikasi pelaporan hingga Desember 2024, terdapat 631 kasus yang tercatat.
Namun, angka tersebut masih memerlukan verifikasi lebih lanjut melalui pengambilan sampel darah dan uji laboratorium guna memastikan apakah seluruh kasus tersebut benar disebabkan oleh virus Jembrana.
“Pada tahun 2024, kami telah mendistribusikan 15.000 dosis vaksin untuk mengantisipasi penyebaran virus ini. Tahun ini, Pemerintah Provinsi kembali mengalokasikan jumlah yang sama, yaitu 15.000 dosis vaksin yang bersumber dari APBD. Vaksinasi ini akan difokuskan pada daerah-daerah yang telah teridentifikasi mengalami wabah,” ungkapnya kemarin.
Ia mengungkapkan beberapa kabupaten memiliki tingkat kasus yang cukup tinggi. Hingga akhir 2024, Konawe Selatan tercatat sebagai daerah dengan jumlah kasus tertinggi, yakni 334 kasus. Disusul Konawe Utara dengan 149 kasus, Kolaka dengan 55 kasus dan Bombana dengan 35 kasus.
“Kami akan memberikan perhatian lebih kepada daerah-daerah ini, terutama Konawe Selatan dan Konawe Utara, untuk memastikan penyebaran virus dapat segera dikendalikan. Langkah ini dilakukan melalui vaksinasi dan peningkatan pengawasan terhadap mobilitas ternak,” terangnya.
Menurut Rusdin, upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Jembrana di Sultra menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Selain menyediakan vaksin, Distannak Sultra juga terus melakukan edukasi kepada peternak terkait pentingnya menjaga kebersihan kandang dan melakukan pemeriksaan kesehatan ternak secara berkala.
Kementerian Pertanian turut mencatat bahwa lebih dari 400 ekor ternak di Sultra telah terinfeksi virus Jembrana. Hal ini menjadi peringatan serius bagi pemerintah untuk memperkuat pengendalian penyakit yang sangat menular ini.
“Virus Jembrana dapat menyebar dengan cepat, terutama di daerah dengan kepadatan populasi ternak tinggi. Oleh karena itu, kami juga mendorong pengawasan yang lebih ketat di perbatasan antarwilayah guna mencegah penyebaran lebih lanjut,” tegasnya.
Penyakit Jembrana dikenal sebagai ancaman serius bagi peternakan sapi karena dapat menyebabkan kematian pada ternak dalam waktu singkat.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang telah direncanakan, pemerintah Sultra berharap wabah ini dapat segera terkendali.
Dengan dukungan penuh dari semua pihak, diharapkan tahun 2025 menjadi tahun yang lebih aman bagi sektor peternakan Sultra.
“Penyebaran virus Jembrana yang mengancam kesehatan ternak ini menjadi perhatian serius. Dengan vaksinasi yang lebih luas serta peningkatan pengawasan dan edukasi, kami optimistis dapat melindungi ternak di Sultra dari ancaman penyakit ini,” pungkasnya. (b/rah)