Napi Lapas Bangli Kabur dari RS, Akui Kangen Kakek

2 hours ago 2

lapastik

Bali Tribune / Suasana Kantor Lapastik Bangli

balitribune.co.id | Bangli - Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Klas II A Bangli berhasil menangkap warga binaan yang mencoba melarikan diri saat menjalani perawatan di RSU Bangli, Senin (15/9). Motif FM melarikan diri  karena  kangen dengan kakeknya.

Kalapas Narkotika Klas II A Bangli, Marulye Tua Syam Trendly Simbolon saat dikonfirmasi mengatakan, warga binaan yang coba melarikan diri  berinisial FM (33) yang dijatuhi vonis oleh majelis hakim selama 5 tahun.

”Iya memang benar, dia sempat melarikan diri dari rumah sakit saat menjalani perawatan,” ujarnya. 

Menurut Kalapas asal Sulawesi ini, kronologis berawal warga binaan FM mengalami sakit sesak nafas . Setelah menjalani pemeriksaan di poliklinik Lapas  akhirnya  FM dirujuk ke RSU Bangli  pada Sabtu (13/9) siang hari.  Karena didiagnosa mengidap penyakit menular akhirnya FM dirawat di ruang isolasi RSU Bangli.

“Saat  FM di rawat di ruang isolasi kondisi tangan di borgol dan petugas lapas jaga di luar ruangan,” ungkapya didampingi Kepala Keamanan Lapastik Bangli Anak Agung Gede Agung Kresna Astina. 

Lanjut Marulye, setelah sehari jalani perawatan diruang isolasi, tepatnya pada Senin (15/9)sekitar pukul 03.15 wita  FM kabur dari ruang isolasi dengan cara melepas borgol dan mencabut selang infus. FM dengan leluasa bisa kabur dari RSU karena petugas jaga tepat saat itu sedang buang air besar.  

“Saat itu petugas yang jaga di RSU hanya 1 orang,” kata Marulye.

Kaburnya FM  membuat petugas kalang kabut. Upaya pencarian dilakukan oleh petugas Lapastik. Dengan menyasar terminal  bahkan  sampai menyasar wilayah Gianyar dan Denpasar. Akhirnya  FM berhasil ditangkap kembali di wilayah Dusun Siladan Desa Taman Bali yang jaraknya  sekitar 3 Km dari RSU Bangli sekirar pukul 05.30 wita. 

“FM ditangkap saat duduk di teras rumah warga, mungkin saja kelelahan jalan kaki,” sebut Maruley. 

Kini FM sudah dibawa kembali  ke Lapstik  dan sedang mendapat perawatan di poliklinik Lapastik.

”Pengakuan FM  karena  kangen dengan kakeknya, sehingga coba melarikan diri,” ujar Maruley. 

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan