
-Jika Bekerja "Semau Gue" dan Tanpa Koordinasi Pimpinan
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Bupati Konawe, Yusran Akbar telah menunjukkan sisi "keganasannya". Tanpa ada "cerita pendahuluan" alias peringatan, Ia langsung mencopot empat kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di otoritanya.
Faktor indisipliner (tidak disiplin) dan tidak maksimal bekerja menjadi alasan utama dibalik pen-copot-an tersebut. Keputusan tegas ini juga, menjadi bagian dari kebijakan reformasi birokrasi, yang digalakkan Bupati Yusran di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe.
"Saya akan lebih intens dalam memantau kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Jika masih ditemukan ketidakdisiplinan, maka akan diberikan sanksi tegas," ujar Bupati Yusran Akbar, Selasa (22/4/2025).
Lebih jauh Ketua Kadin Konawe ini menjelaskan, keputusan mencopot empat pejabat eselon II, bukan yang pertama dan terakhir. Ia mengingatkan, bisa saja akan mencopot semua kepala OPD lingkup Pemkab Konawe, jika melakukan kesalahan yang sama.
"Kalau ada lagi kepala OPD bertindak semaunya (semau gue) dalam membuat atau menjalankan program kebijakan, maka tunggu saja, pasti kita 'selesaikan'," ujarnya.
"Ke depan, saya tidak ingin lagi ada Kepala OPD yang menjalankan program atau membuat kebijakan tanpa koordinasi dengan pimpinan daerah. Ini bukan sekadar aturan, tapi bagian dari etika dan tata kelola pemerintahan yang baik," sambung tandem Wabup Syamsul Ibrahim itu.
Copot Empat Kepala OPD
Bupati Konawe, Yusran Akbar tak main-main dengan ancamannya. Ia telah menerbitkan surat keputusan (SK) pen-copot-an empat kepala OPD lingkup Pemkab Konawe.
Mereka yang dicopot dari jabatannya adalah Rebiansyah Halip (Inspektur), Dahlan (Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa), Mawar Taligana (Kepala Dinas Kesehatan), dan dr Abdul Rahman Matta (Direktur BLUD RS Konawe).
Pen-copot-an empat pejabat eselon II itu, bukan tanpa alasan. Menurut Bupati Yusran Akbar, mereka melakukan tindakan indisipliner dan tidak maksimal bekerja.
Bupati Yusran Akbar menjelaskan, pencopotan pimpinan lama BLUD RS dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe, dilakukan untuk memaksimalkan pelayanan Rumah Sakit (RS) dan puskesmas.
"Saat ini pelayanan di instansi medis tersebut masih belum maksimal. Makanya, perlu ada penyegaran di unsur pimpinan," ujarnya.
Sementara, pencopotan dua kepala OPD lainnya, dilakukan menyusul adanya dugaan pelanggaran disiplin pegawai.