Pentingnya Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan Bahaya Kebakaran

2 weeks ago 13

SHNet, WONOGIRI – Sosialisasi dan edukasi mencegah bahaya kebakaran sangat penting dilakukan. Bahkan, masyarakat juga perlu mengetahui tindakan yang harus ditempuh saat terjadi kebakaran. Ada beberapa tips sederhana untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Pertama, bijak dalam menggunakan alat-alat Listrik. Kedua, menjauhkan pemantik dan korek api dari jangkauan anak-anak. Lalu, memantau penggunaan kompor gas sebagai salah satu penyebab rumah kebakaran.

Kemudian, berhati-hati ketika merokok. Dan, hal terpenting adalah menyediakan alat pemadam kebakaran di rumah. Kemudian, apabila sudah terjadi kebakaran, ada beberapa langkah yang perlu ditempuh ketika terjadi kebakaran. Pertama, tetap tenang dan melakukan identifikasi sumber api.

Kedua, menggunakan alat pemadam api ringan atau APAR. Selanjutnya, menghubungi Petugas Pemadam Kebakaran. Lalu, mematikan panel sumber listrik. Kemudian, melakukan evakuasi orang-orang dan barang berharga, berlindung dari asap, dan mengikuti jalur evakuasi yang aman.

Dalam upaya melakukan sosialisasi dan edukasi kebakaran, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) kembali menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan masyarakat di Desa Boto, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah, Senin, 28 Oktober 2024.

Melanjutkan program pengembangan masyarakat di Desa Boto, Kalbe melangsungkan kegiatan sosialisasi dan edukasi mencegah bahaya kebakaran yang dihadiri warga dari sejumlah dusun di Desa Boto dan sekitarnya, Senin 28 Oktober 2024.

Dalam upaya melakukan sosialisasi dan edukasi kebakaran, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) kembali menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan masyarakat di Desa Boto, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah, Senin, 28 Oktober 2024. (Dok/SHNEt).

Dalam sosialisasi dan edukasi ini, Kalbe menggandeng Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk memberikan materi. Satpol PP dan Damkar Kabupaten Wonogiri, hingga akhir Agustus 2024, mencatat telah terjadi 45 kasus kebakaran.

Insiden kebakaran rumah memegang posisi kedua kasus kebakaran terbanyak yaitu, 16 kasus, setelah kebakaran lahan dengan jumlah 23 kasus. “Musim kemarau, apalagi dengan kondisi kering, sangat berisiko apabila kita tidak peduli dengan kondisi sekitar. Kebakaran menjadi hal yang lumrah dalam kondisi cuaca dan lokasi kita yang kering. Ingat, kebakaran dapat terjadi kapan saja,” jelas Kepala Satpol PP dan Damkar Wonogiri, Joko Susilo dalam pemaparannya.

Pelatihan dimulai dengan penjelasan pentingnya mencegah kebakaran, penggunaan Alat Pemadam Api Ringan atau APAR, serta simulasi apabila terjadi kebakaran yang disebabkan oleh kompor, menggunakan kain basah. Warga tampak antusias dalam menyimak materi yang disampaikan pihak Satpol PP dan Damkar Wonogiri.

Salah satu warga Desa Boto, Kasno menyebut pelatihan yang dilangsungkan Kalbe memiliki manfaat yang besar, terutama dalam kehidupan sehari-hari. “Terima kasih kepada Kalbe yang telah mengajarkan kami, untuk berupaya mencegah bahaya kebakaran,” kata Kasno.

Dalam kesempatan itu, SFD Arie Wibowo, Kalbe Corporate Sustainability Assistant Manager mengatakan, kegiatan sosialisasi dan edukasi ini merupakan wujud tindak lanjut program pengembangan masyarakat yang berjalan di Desa Boto, salah satunya pengembangan biogas.

“Dari kegiatan ini, selain menjalankan komitmen untuk menyehatkan masyarakat, Kalbe juga mengedukasi bahaya bencana dan resiko kebakaran yang dapat timbul kapan saja,” tegas SFD Arie Wibowo.

“Kegiatan pelatihan ini juga menjadi bentuk kepedulian Kalbe dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya menghadapi dampak musim kemarau,” tambah Abi Nisaka, Head of Corporate Sustainability Kalbe. (Non)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan