SHNet, Jakarta- Institut Media Digital Emtek (IMDE ) perlu memiliki keunggulan yang jelas (selling point) yang dapat dikomunikasikan dan dicapai. Tantangan IMDE adalah bersaing dengan universitas ternama lainnya, sehingga perlu fokus pada keunggulan spesifik.
“IMDE harus membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan praktis yang siap pakai di dunia industri media dan digital,” ujar Ketua II Yayasan Indosiar Sutanto Hartono ketika memberikan sambutan dan arahannya dalam workshop IMDE di SCTV Tower, Selasa (18/02/2025).
Workshop yang akan berlangsung hingg Rabu (19/02/2025) diikuti sekitar 40 an dosen dan tenaga kependidikan IMDE ini bertema “IMDE Pasti Bisa: Revolusi Bukan Evolusi” bertujuan menyelaraskan persepsi dan semangat untuk IMDE yang telah bertransformasi dari Akademi Televisi Indonesia menjadi Institut Media Digital (IMDE) dengan 5 Program Studi atau Prodi. IMDE harus siap berubah dan beradaptasi dengan perubahan dunia untuk meraih peluang yang ada.
Sutanto Hartono, yang juga Managing Director PT Elang Makota Teknologi (EMTEK) ini, menekankan pentingnya perubahan dan kreativitas. Workshop ini diharapkan menghasilkan inisiatif nyata dan pencapaian yang jelas hingga akhir tahun 2025.
Dalam kaitan menampilkan keunggulan spesifik tersebut lanjut Sutanto, IMDE perlu memanfaatkan Jaringan Industri Emtek Group untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu disarankan setiap Kaprodi untuk menjalin kerja sama dengan intitusi atau perusahana terkait dalam lingkup EMTEK, apa saja dan bagaimana mekanismenya karena mereka juga butuh wkat untuk perencanaan dan menyiapkan materi.
Di samping itu, Sutanto menyarankan IMDE untuk mengembangkan kurikulum yang lebih praktis dan relevan dengan kebutuhan industri, termasuk kursus elektif. IMD perlu memiliki tim yang fokus pada pengembangan kurikulum dan pengadaan pengajar dari praktisi industri.
Dicontohkan, Belmond University , di Nashville, Tennessee, AS yang pernah ke IMDE dan EMTEK, menawarkan program Music and Entertainment Business yang unik, mengajarkan aspek bisnis di industri hiburan, termasuk publishing rights. Belmond University memiliki fasilitas kelas dunia, seperti studio rekaman dengan jumlah track terbanyak di AS dan teater Dolby Atmos. Diputarkan juga video pendek tentang kampus dan fasilitas Belmond University .
“Ternyata Belmond University punya keunggulan sepesifik yang tidak dimiliki universitas lain di AS atau bahkan di luar AS,” ujar Sutanto.
Materi lain yang diulas Sutanto adalah penggunaan Artificial intelligence (AI) di industri media dan digital. Dikemukakan, di Indonesia, data lebih mudah diakses, sehingga peluang pemanfaatan AI lebih besar. Penggunaan AI di Amerika sangat diatur ketat, terutama terkait anti-diskriminasi, misalnya tidak boleh menggunakan alamat atau kode pos dalam penilaian risiko.
Sementara itu Rektor IMDE, Totok Amin Sufijanto yang mendamingi Ketua II Yayasan Indosiar Sutanto Hartono dan kemudian membuka workshop,mengatakan, selama ini kita sebenarnya 26 tahun itu evolusi dan sekarang sudah waktunya kita revolusi Jadi harus lebih cepat lagi bergeraknya sehingga tema workshop kali ini adalah “Revolusi bukan evolusi” .
“Nah ini dihadir oleh sekitar 40 orang dosen dan staf tenaga keperdidikan. Tujuannya adalah menyamakan persepsi kita Dan semangat kita untuk IMDE sudah bertransformasi dari Akademi Televisi Indonesia (ATVI) menjadi Institut Media Digital Emtek dari 1 Prodi menjadi 5 Prodi. Tentu tantangannya lebih besar tetapi juga peluangnya juga lebih besar,” ujarnya.

Tantangan dan Peluang Teknologi
Sementara itu pada sesi lain, Chief Technology Officer (CTO), SCM. Tbk dan Emtek, Rahmat Akbari dalam, paparan bertema “The Evolution of Broadcast Technology in the Digital Age” memaprkan sejumlahkemajuan teknologi msa kini yang mengubah pola produksi menjadi lebih efesien. Karena itu dibutuhkan tenaga yang snagat terampil dan multi talenta yang menguasai berbagai keterampilan untuk mengoperasikan teknologi dalam memperoduksi konten siaran. Dampaknya banyak tenaga yang terpangkas, tapi ini konsekuensi dari berkembangnya teknologi yang canggih, dan memudahkan produksi serta lebih murah dari sisi biaya.
“Teknologi baru seperti virtual production dengan Unreal Engine menghadirkan efisiensi biaya produksi yang lebih tinggi. Begitujuga Teknologi produksi jarak jauh (remote production) mengurangi kebutuhan sumber daya di lokasi. Selain itu. penggunaan set virtual dapat mengurangi biaya produksi secara signifikan,” papar Rahmat Akbari.
Ke depan memang sangat dibutuhkan keahlian dalam mengoperasikan sistem virtual dan mengintegrasikan berbagai elemen produksi untuk remote production sangat penting. Juga keterampilan dalam mengembangkan lingkungan virtual untuk menciptakan set virtual yang realistis juga dibutuhkan.
Rahmat Akbari juga menyinggung tantangan baru: AI, data, dan aspek Hukum. Sebab perkembangan AI dan penguasaan data menjadi tantangan baru dalam industri media. Karena itu aspek hukum, regulasi, keamanan, dan perlindungan kekayaan intelektual perlu diperhatikan
Sementara itu VP Of Sales EMTEK, Fikar Kusuma juga memberikan materi tentang Beyond Media dalam workshop hari pertama IMDE ini. Dia menekankan pentingnya konten berkualitas dan relevan. Sebab konten berkualitas tinggi dan relevan sangat penting untuk menarik perhatian audiens Indonesia.
“Umumnya, genre yang diminati meliputi cerita Cinderella, olahraga, dan pencarian bakat. Jadi penting mempertimbangkan ‘attention span’ dan ‘intention’ dalam pembuatan konten. Dan konten jangka panjang berperan penting dalam kampanye iklan yang efektif,”ujar Fikar
Pada bagian lain paparannya Fikar mengatakan, strategi pemasaran multi-platform dan premium.Tren media ke depan katanya, meliputi pendekatan multi-platform.
Dalam kaitan penditikan tinggi di IME, Fikar mengatakan, keselarasan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industry. Sebab relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri sangat penting untuk kesiapan kerja lulusan.
Pada bagian akhir workshop hari pertama, para Ketua Program Studi di IMDE menjelaskan kurikulum masing-masing prodi dengan sejumlah mata kuliah yang pas dan mendukung. (sur)