Gemoycracy: Populisme dan Politik Citra Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

9 hours ago 3

Penulis: Dr.Arsalim (Dosen dan Kaprodi Magister Ilmu Pemerintahan Pascasarjana Universitas Sulawesi Tenggara)

KENDARIPOS.CO.ID-Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menutup tahun pertama masa jabatan (20 Oktober 2024 – 20 Oktober 2025) dengan catatan menarik, yaitu kepemimpinan yang mengandalkan kedekatan citra, komunikasi hangat, dan simbol populis yang unik.

Fenomena ini dikenal publik dengan istilah “Gemoycracy”, sebuah bentuk populisme baru yang menggabungkan strategi media, persona personal, dan politik afeksi. Namun di balik senyum ramah dan gaya jenaka, muncul pertanyaan penting: sejauh mana citra mampu diterjemahkan menjadi substansi kebijakan yang berdampak bagi rakyat?

Perubahan citra Prabowo amat mencolok, dari figur militer yang tegas kini tampil sebagai pemimpin membumi, bahkan lucu. Gibran hadir melengkapi simbol regenerasi dan gaya kepemimpinan muda yang adaptif terhadap media sosial.

Fenomena ini menunjukkan keberhasilan komunikasi politik di era digital, di mana popularitas diukur bukan dari argumentasi, melainkan interaksi. Namun, politik berbasis citra juga berisiko menjadi kosmetik kekuasaan. Citra yang terus dipelihara, tanpa diikuti kinerja dapat menjadi jebakan populisme baru.

Tahun pertama pemerintahan Prabowo, terdapat berbagai capaian menggembirakan. Capaian Ekonomi dan Sosial mencatat beberapa kemajuan yang patut diapresiasi. Pertumbuhan ekonomi nasional mencapai sekitar 5,12% (yoy) pada kuartal II 2025, naik dari 4,87% pada kuartal I. Inflasi terkendali di bawah 3,5% meskipun harga pangan sempat fluktuatif.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan