1 week ago
11
Andreas Hugo Pareira. IST
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Presiden Prabowo Subianto mencatat sejarah baru dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan membacakan langsung teks proklamasi di Istana Merdeka. Momen ini menjadi yang pertama kali dilakukan oleh seorang presiden dalam dua dekade terakhir.
Selama 20 tahun terakhir, sejak 2004 hingga 2024, pembacaan teks proklamasi pada upacara detik-detik proklamasi selalu dilakukan oleh Ketua MPR, Ketua DPR, atau Ketua DPD sebagai bagian dari tradisi tidak tertulis dalam upacara kenegaraan.
Menanggapi hal ini, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengakui tidak ada aturan yang melarang presiden untuk mengambil peran tersebut. Namun, ia menyoroti bahwa tindakan Prabowo telah mengubah tradisi yang selama ini dianggap sebagai konvensi nasional.
"Selama ini merupakan tradisi yang sudah menjadi semacam konvensi bahwa inspektur upacara adalah presiden, sedangkan pembaca teks proklamasi adalah salah satu ketua lembaga tinggi negara," ujar Andreas kepada wartawan, Selasa (19/8/2025).
Ia menilai, perubahan itu sah-sah saja karena rangkaian upacara diatur oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) yang berada di bawah Presiden. Namun, menurutnya, langkah tersebut tetap terasa tidak biasa.
"Tentu ini tidak biasa karena semua juga tahu tradisinya ada pembagian peran. Tapi kalau presiden menghendakinya, maka tradisi ini bisa diubah," lanjutnya. dikutip dari detik.com
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa pembacaan teks proklamasi oleh Prabowo dilakukan karena ia bertindak sebagai inspektur upacara.
"Kalau inspektur upacara memang biasa baca teks proklamasi. Tapi ini pertama kalinya Presiden Prabowo membacakannya di HUT RI ke-80," ujar Dasco.
Upacara peringatan tahun ini pun menjadi sorotan publik, tidak hanya karena kehadiran Prabowo sebagai presiden baru, tetapi juga karena nuansa baru dalam pelaksanaan tradisi kenegaraan.
