Diduga Bocor, Evakuasi Limbah B3 Kapal Cinta Natomas Dihentikan

8 hours ago 6

kapal

Bali Tribune / MIRING - Kapal FSO Cinta Natomas tengah bersandar di Jetty Curah Cair Pelabuhan Celukan Bawang dalam keadaan miring diduga mengalami kebocoran

balitribune.co.id | Singaraja - Otoritas Pelabuhan Celukan Bawang terpaksa menghentikan upaya evakuasi endapan minyak berupa limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari Kapal Floating Storage Offloading (FSO) Cinta Natomas, yang tengah bersandar di Jetty Curah Cair Pelabuhan Celukan Bawang.

Penghentian tersebut akibat kapal milik Pertamina itu diduga bocor dan saat ini dalam kondisi miring. Sejumlah pihak meminta agar Pertamina segera menerbitkan tanda darurat agar limbah beracun yang tersimpan dalam lambung kapal tidak mencemari laut.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Celukan Bawang, Taufikur Rahman, membenarkan pihaknya telah menghentikan aktivitas evakuasi limbah B3 yang ditangani oleh PT Tenang Jaya Sejahtera. Taufik menyebut surat tersebut dikirim kepada General Manager Zona 11 PT. Pertamina (Persero) selaku pemilik FSO Cinta Natomas.

“Dihentikan sementara seluruh kegiatan pekerjaan di atas kapal Cinta Natomas, hingga stabilitas kapal dinyatakan aman dan memenuhi standar keamanan dan keselamatan kapal serta keselamatan kerja,” kata Taufik Sabtu (1/11).

Menurut Taufik, Kapal FSO Cinta Natomas dalam kondisi miring ke kanan dengan kemiringan 3-5 derajat. Pada saat bersamaan, masih terdapat kegiatan pekerjaan proses pembongkaran limbah B3. Ditambahkan, keselamatan dan aspek teknis harus menjadi prioritas dalam proses pembongkaran muatan berbahaya tersebut.

“Saat dilakukan pekerjaan pembongkaran, kapal harus memenuhi aspek teknis dengan tidak mengabaikan keselamatan orang-orang yang bekerja di atas kapal, baik ABK maupun para pekerja selama proses tank cleaning berlangsung,” tegas Taufik.

Menurut dia, pemilik kapal telah berulang kali diingatkan mengenai potensi pencemaran dari limbah B3. Sedang terkait dugaan kapal mengalami kebocoran, pihaknya masih menunggu Pertamina untuk memastikan hal itu. “Pihak Pertamina sudah diminta datang untuk memastikan kondisi kapal,” tandasnya.

Sebagai informasi, Kapal Tuban Marine Terminal bernama lambung FSO Cinta Natomas tambat di Dermaga Curah Cair Pelabuhan Celukan Bawang,Gerokgak sejak tahun 2018 dan memuat sebanyak 105 barel minyak mentah. Kapal tanker buatan tahun 1972 itu sudah 7 tahun bersandar memuat sekitar 105 barel minyak mentah dan berisi 10 awak kapal termasuk nakhodanya.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan