
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID--Hampir setiap orang pernah merasakan kuping berdengung, atau yang dalam istilah medis dikenal dengan tinnitus. Meski sering dianggap sepele, kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari mulai dari merusak waktu istirahat hingga menimbulkan rasa gelisah.
Suara dengungan yang terdengar di telinga bisa muncul dalam berbagai intensitas, ada yang ringan hingga cukup keras, bahkan berlangsung terus-menerus. Menurut para ahli, kuping berdengung sebenarnya bukanlah penyakit, melainkan gejala dari kondisi lain yang mendasarinya.
Penyebab Kuping Berdengung
Dilansir dari Alodokter, ada banyak faktor yang dapat memicu munculnya tinnitus. Berikut beberapa di antaranya:
- Paparan suara kencang
Suara bising yang keras dapat merusak koklea, organ penting dalam telinga. Kondisi ini kerap dialami pekerja di lingkungan bising seperti kuli bangunan, pilot, atau musisi. Bahkan satu kali paparan suara ledakan yang sangat keras bisa langsung menimbulkan dengungan. - Penumpukan kotoran telinga
Sumbatan kotoran dapat mengubah tekanan dalam telinga, sehingga menimbulkan bunyi berdengung. Untuk mencegahnya, telinga sebaiknya dibersihkan dengan cara yang tepat, misalnya menggunakan metode irigasi telinga. - Infeksi telinga
Peradangan pada telinga tengah atau otitis media dapat mengganggu tekanan di telinga, sehingga memicu tinnitus. Kondisi ini perlu penanganan medis agar tidak menimbulkan komplikasi. - Penuaan
Pada orang lanjut usia, penurunan fungsi saraf pendengaran (presbikusis) dapat menyebabkan kemampuan mendengar berkurang dan telinga berdengung. Kondisi ini biasanya mulai terasa pada usia di atas 65–75 tahun. - Penyakit tertentu
Beberapa gangguan kesehatan juga bisa menimbulkan tinnitus, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, tumor jinak pada saraf pendengaran, penyakit Meniere, gangguan pada rahang, hingga cedera kepala atau leher.
Cara Mencegah Kuping Berdengung
Meski kadang tidak bisa dihindari sepenuhnya, ada sejumlah langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah kuping berdengung, di antaranya:
- Gunakan pelindung telinga saat berada di lingkungan dengan suara keras, seperti lokasi konstruksi atau konser musik.
- Batasi pemakaian earphone maksimal 1 jam, dan jangan pasang volume lebih dari 60 persen.
- Jaga kesehatan pembuluh darah dengan berolahraga rutin serta pola makan seimbang.
Dengan pencegahan yang tepat, telinga bisa tetap sehat dan gangguan tinnitus dapat diminimalisasi. Namun, jika kuping berdengung berlangsung terus-menerus atau disertai gangguan pendengaran, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.(*)