Menjawab Tantangan

1 week ago 8

-- Direktur Irwan Zainuddin Jadi Pembicara dalam Dialog Publik IAIN Kendari

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID- Kepercayaan publik kepada Harian Kendari Pos terus meningkat. Indikatornya, produk jurnalistik Harian Kendari Pos selalu menjadi rujukan berbagai lapisan masyarakat dan lembaga pemerintah. Indikator lainnya, pimpinan Kendari Pos kerap didaulat sebagai pembicara atau narasumber di berbagai forum, baik forum akademik maupun pelatihan peningkatan sumber daya manusia (SDM) sebuah lembaga. Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin kembali menjadi pembicara dalam dialog publik yang digelar IAIN Kendari, Senin (4/11/2024).

=Sebelumnya, Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin memberikan kuliah umum kepada mahasiswa program studi (Prodi) Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (Fisip UHO), Jumat (18/10/2024). Selain itu, Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin menjadi narasumber kegiatan post assessment atau program pengembangan yang diikuti 53 perwira Polda Sultra di Claro Hotel Kendari, Selasa (17/9/2024).

Dalam dialog publik di IAIN Kendari, Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin mengulas pentingnya kesiapan mahasiswa dan perguruan tinggi untuk menjawab tantangan kemajuan teknologi yang membawa gerbong era disrupsi saat ini. Era disrupsi menyebabkan perubahan besar-besaran pada semua bidang, sistem dan tatanan kehidupan secara luas.

“Lulusan perguruan tinggi (sarjana) menghadapi tantangan yang cukup besar untuk masuk dalam dunia kerja modern, karena kemajuan teknologi yang sangat pesat, sehingga tidak hanya gelar sarjana sebagai syarat, tapi tuntutan kemampuan keterampilan yang menjadi tolak ukurnya. Inilah yang menjadi tantangan khususnya perguruan tinggi untuk menyiapkan SDM berkualitas. Kita tahu, setiap tahun, perguruan tinggi menghasilkan sarjana. Artinya, ini akan menambahkan kompetisi semakin ketat di dunia kerja,” ujar Direktur Irwan Zainuddin.

Menurut Direktur Irwan Zainuddin, perguruan tinggi harus melakukan berbagai terobosan dalam menghadapi perkembangan era disrupsi saat ini. Pertama, penyesuaian kurikulum dan program studi yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan zaman mengingat perkembangan teknologi sangat pesat yang telah banyak menggantikan posisi tenaga kerja.

Kedua, peningkatan kecerdasan soft skill, kecerdasan teknis dan akademis. Ketiga, perguruan tinggi harus berkolaborasi dengan dunia industri seperti pengembangan riset produk, kuliah umum atau praktisi dan lainlain sebagainya.

“Dan yang tak kalah penting adalah perguruan tinggi juga harus mengubah mindset mahasiswa untuk membangun wirausaha melalui pendidikan berbasis proyek dan program startup sehingga tidak hanya berpikir untuk mencari kerja tetapi juga mampu menciptakan peluang kerja,” jelas Direktur Irwan Zainuddin dalam forum dialog publik yang dihadiri Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag, Wakil Rektor Bidang Kerjasama Universidade Dili (Undil) Timor Leste, Dr. Arif Abdullah Sagran dan Kepala Fungsi Perumusan Kajian Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sultra, Rangga Widyatama.

Direktur Irwan Zainuddin juga menyebut, perguruan tinggi harus menjalin kerja sama strategi dengan dunia usaha untuk mendukung relevansi kurikulum dengan dunia kerja sehingga lulusan bisa diterima. “Selain itu, peran pemerintah dalam mendorong inovasi perguruan tinggi melalui regulasi, dukungan pendanaan dan program kolaboratif,” jelasnya.

Diakhir pemaparannya, Direktur Irwan Zainuddin menegaskan perguruan tinggi memiliki tanggung jawab yang besar dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya memiliki kemampuan akademik tetapi juga kemampuan adaptif yang bisa mengikuti kemajuan zaman dan siap menghadapi perubahan global.

“Saya juga menitipkan pesan untuk mahasiswa, pertama, jangan terlena dengan zona nyaman. Kedua, menghilangkan mental block yakni hambatan untuk berpikir, berkonsentrasi, atau mengambil keputusan. Ketiga, jangan selalu mencari jalan praktis. 3 hal ini yang harus dipegang oleh seorang mahasiswa,” tutup Direktur Irwan Zainuddin.

Keunggulan Kompetitif dan Rekognisi

Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Husain Insawan, M.Ag mengapresiasi dialog publik dengan tema Perguruan Tinggi Agama: Keunggulan Kompetitif dan Rekognisi. Menurutnya, tema tersebut cukup menantang. “Apakah perguruan tinggi agama masih bisa berkompetisi dan bisa menghasilkan rekognisi atau tidak. Ini yang menjadi tantangan untuk IAIN Kendari,” ujarnya saat membuka forum dialog publik.

Rektor Prof.Husain Insawan berharap dialog publik ini dapat menghasilkan masukan, kritikan dan saran yang membangun untuk membesarkan dan memajukan perguruan tinggi agama. “Masukan dan kritikan itu tidak hanya dari internal tetapi pihak eksternal (stakeholder) memberikan masukan demi pengembangan IAIN ke depan,” ungkapnya.

Rektor Prof.Husain Insawan menegaskan kegiatan dialog publik ini akan selalu didorong, tidak hanya pada level nasional tetapi tetapi sampai pada skala internasional. “Kami mendorong IAIN Kendari berada di kancah internasional atau dunia, meskipun kita berada di tataran lokal tetapi pemikiran kita harus sudah global,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Kerjasama Universidade Dili (Undil) Timor Leste, Dr. Arif Abdullah Sagran mengungkapkan belajar agama di IAIN Kendari sangat penting untuk masa depan mahasiswa. “Saya bangga melihat IAIN Kendari yang mencetak kader-kader Islam masa depan, dimana mereka sangat berpengaruh besar dalam kehidupan bernegara,” ucapnya.

Ia menuturkan, pendidikan sangat penting untuk masa depan mahasiswa IAIN Kendari ke depannya. “Untuk itu saya harapkan, mahasiswa dapat memanfaatkan hal tersebut untuk menimba ilmu di IAIN Kendari. Saya juga berpesan bahwa mahasiswa harus menikmati, mensyukuri dan bersabar dalam belajar, karena masa depan di tangan anda semua,” tuturnya.

Kepala Fungsi Perumusan Kajian Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sultra, Rangga Widyatama menambahkan, ekonomi syariah telah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ada beberapa faktor utama pendorong ekonomi syariah global. Salah satunya, pertumbuhan penduduk muda muslim yang tertinggi, pertumbuhan ekonomi syariah relatif tinggi dan lain sebagainya.

“Ada beberapa program pengembangan ekonomi syariah di Indonesia antara lain penguatan ekosistem produk halal, penguatan keuangan syariah, penguatan literasi inklusi dan halal lifestyle,” ujar Rangga. (win/b)

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan