Kota Senja Kaimana Buka Peluang Investasi

1 month ago 54

balitribune.co.id | DenpasarPemerintah Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat memaparkan terperinci, rencana proyek, dan potensi lain yang ada di kawasan Kaimana saat Kaimana Investment Forum 2024 berlangsung di Denpasar, Selasa (17/12). Kaimana merupakan destinasi yang memiliki keindahan alam masih alami, lokasi strategis, dan potensi terus berkembang, menawarkan prospek dan peluang untuk pariwisata, resor ramah lingkungan, infrastrusktur dan pembangunan berkelanjutan.

Bupati Kaimana, Freddy Thie pada kesempatan tersebut di hadapan para calon investor mengatakan, memajukan perekonomian dan pariwisata nasional khususnya Kaimana sebagai daerah yang kaya keindahan alam dan budaya memesona. "Kaimana juga dikenal dengan istilah Kota Senja karena memang senjanya bagus dan luar biasa. Sehingga ada lagu tahun 60an dan 70an lagu Senja di Kaimana. Bukan hanya senja yang menawan, salah satu keajaiban alam yang dimiliki yakni Teluk Triton menciptakan panorama yang memukau, pantai pasir putih yang membentang luas menjadikan Teluk Triton destinasi bagi pecinta alam dan penyelam," katanya. 

Karakteristik landscape Kabupaten Kaimana dicirikan dengan wilayah kontur perbukitan, pegunungan, lembah sungai, dataran rendah, dan pesisir pantai. Pada wilayah pantai, sebagian daerah merupakan pesisir pada laut lepas Arafura, sebagian lainnya berada di wilayah teluk maupun tanjung. Dikenal dengan Kota Senja karena posisi pantai yang menghadap ke barat, berhadapan langsung dengan Laut Arafuru, memberikan kondisi panorama senja yang eksotis saat matahari terbenam.

Kaimana memiliki kekayaan budaya terdiri dari situs Kerajaan Namatota yang menyimpan peninggalan sejarah terkait keberadaan Kerajaan Namatota, Goa Tengkorak, Benteng Fort Du Bus, Lukisan Dinding Batu serta budaya Ritual Sasi Nggama. Potensi wisata alam yang menjadi daya tarik adalah keindahan bawah laut Teluk Triton, kawasan ini merupakan kawasan batuan karst yang meliputi wilayah datar dan berbukit-bukit serta bergunung. Pada kawasan Teluk Triton terdapat 959 jenis ikan karang dan 471 jenis karang, memiliki persentase penutupan karang hidup pada kedalaman 4 - 6 m berkisar antara 22 - 82% serta terdapat sekitar 27 jenis udang lobster. 

Perairan Teluk Triton juga menjadi lokasi kemunculan spesies ikan terbesar yaitu Hiu Paus, terdapat juga tebing-tebing karst dengan lukisan purbakala prasejarah yang berada di sekitar Kampung Maimai. Lukisan ini diperkirakan dibuat pada zaman mesolikum menggunakan pewarna alami yang masih tampak jelas hingga kini.

Kawasan Teluk Triton merupakan kawasan yang memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan, kawasan perairan ini dapat diperuntukkan untuk wisata bahari seperti wisata selam, senorkeling, berenang, memancing, jelajah pulau, pengamatan burung dan satwa liar serta wisata pantai lainnya.  Kondisi tersebut menggambarkan bahwa kehidupan masyarakat pesisir Teluk Triton memiliki peran vital dalam menopang keberhasilan pembangunan daerah dan nasional. 

Saat ini, akses udara sudah tersedia munuju Kabupaten Kaimana melalui Bandar Udara Domine Eduard Osok di Kota Sorong, Papua Barat dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Pemerintah setempat menawarkan peluang investasi berbasis pariwisata di Teluk Triton, Triton Bay Tourism Area (TRIBATA). Investasi yang diharapkan dengan memastikan pelestarian ekosistem laut dan budaya lokal di Teluk Triton. Hal ini tidak hanya membantu menjaga keindahan alamnya, tetapi juga memastikan keberlanjutan manfaat ekonomi bagi generasi mendatang. Infrastruktur seperti transportasi, akomodasi, dan fasilitas wisata dapat ditingkatkan sehingga mendukung aksesibilitas dan kenyamanan wisatawan. Selain itu, investasi dapat membuka lapangan kerja baru, meningkatkan keterampilan masyarakat, serta memberikan pendapatan yang stabil bagi penduduk lokal. 

Kawasan TRIBATA akan dikembangkan di atas lahan seluas 227,2 Ha yang merupakan kawasan dengan bentang alam dilengkapi dengan pesisir pantai, laut, danau, laguna, tebing karst, perbukitan, serta hutan hujan tropis. Suasana di sekitar kawasan relatif masih alami dan belum memiliki aksesibilitas jalur transportasi darat. Lokasi ini dibagi menjadi tiga klaster yang akan saling melengkapi satu sama lainnya, sehingga diharapkan akan mampu menjadi kawasan pariwisata primadona yang baru dan berkelanjutan di Kabupaten Kaimana.

Pemerintah setempat melibatkan Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana dalam melakukan pengkajian pengembangan pariwisata Kaimana selama 4 tahun yakni 2021 sampai 2024. Pengembangan pariwisata di Kaimana diharapkan mendapat dukungan dari pihak swasta sebagai pengembang dan pemerintah memfailitasi hal-hal tersebut.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan