Bali Tribune / ANTAR ANAK - Seorang ayah mengantar anaknya ke sekolah di Kabupaten Gianyar, Senin (21/7).
balitribune.co.id | Gianyar - Fenomena ayah Mengantar anak ke sekolah menjadi pemandangan baru yang disorot dengan antusias di hari pertama masuk sekolah, Senin (21/7).
"Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah" rupanya langsung direspon cepat. Meski masih ada ibu-ibu, namun para ayah terlihat mendominasi di sejumlah sekolah.
Pantauan di wilayah Ubud seperti SD Negeri 4 Sayan, momen seorang ayah yang terlibat sebagai awal, terbilang perubahan tradisi dalam keluarga. Karena ayah bukan hanya hadir di pagi hari untuk mengantar anak, tetapi juga hadir dalam dialog batin anak, kelekatan emosi, dan penguatan karakter. Bahkan sejumlah ayah terlihat sedikit tergesa-gesa buat agar tidak kehilangan mementum. Alhasil, ibu-ibu yang sebelumnya mengambil peran ini jumlahnya hanya sedikit. Hanya sebagian ibu rumah tangga, sekalian untuk pergi ke pasar, membeli lauk atau kebutuhan dapur.
Banyaknya ayah yang mengantarkan anaknya ke sekolah, memang terdorong dari program pemerintah pusat, tentang gerakan ayah antar anak di hari pertama sekolah. Kumpulan ayah mengantar anak ini, hampir terlihat di setiap sekolah di Gianyar. Ketua Komite SDN 4 Sayan, Wayan Pelik Edi Arianto mengatakan, adanya program ayah mengantar anak sekolah, telah meningkatkan partisipasi ayah dalam mengantar anaknya ke sekolah. Sebab biasanya sebagian besar siswa diantar oleh ibunya.
"Kami sangat mengapresiasi program pemerintah yang mendorong keterlibatan aktif para ayah dalam pendidikan anak, khususnya di hari pertama sekolah. Dari pengamatan kami, memang ada peningkatan jumlah ayah yang turut hadir mengantar anak-anak mereka, dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini menjadi pemandangan yang menggembirakan dan penuh makna," ujar pria yang karib disapa Pelik tersebut.
Pihaknya berharap, pemandangan ini tidak hanya terjadi di hari pertama sekolah saja. Tetapi diharapkan agar para ayah lebih sering mengantarkan anaknya, sebab akan berdampak positif pada psikologis anak.
"Peran orangtua, baik bapak maupun ibu, sangat penting dalam membentuk semangat dan rasa percaya diri anak, terutama di masa transisi seperti hari pertama masuk sekolah. Kehadiran orang tua memberikan rasa aman, motivasi, dan dorongan emosional bagi anak. Kami berharap keterlibatan ini tidak hanya berhenti di hari pertama saja, tetapi menjadi bagian dari kebiasaan bersama dalam mendampingi proses belajar anak-anak ke depan," tandasnya.
Wayan, seorang ayah yang mengantarkan anak di hari pertama sekolah mengatakan, dorongan untuk menyukseskan program pemerintah ini lebih kuat diberikan oleh anaknya. Sebab seperti anak pada umumnya, mereka cenderung akan mengikuti apa yang ditugaskan oleh sekolah atau pemerintah. Menurut Wayan itu merupakan karakter disiplin anak, sehingga iapun tak ingin mematahkan jiwa disiplin anak.
"Biasanya anak diantar oleh ibunya karena sekalian pergi ke pasar, tapi karena anak tahu ada program seperti ini, anak memaksa agar saya yang mengantar. Mau tidak mau harus saya ikuti, demi karakter disiplin anak yang menghormati setiap program pemerintah maupun sekolah," ujar pria yang anaknya duduk di kelas 2 SD.