Bendesa Adat, WHDI, Hingga Paguyuban Seniman Denpasar Ngayah Wali di Pura Mandhara Giri Semeru Agung

14 hours ago 6

TARI

Bali Tribune / NGAYAH - Bendesa Adat, WHDI, DWP, Tim Penyuluh Agama Hindu dan Paguyuban Seniman Kota Denpasar saat ngayah wali serangkaian Karya Pujawali di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Kabupaten Lumajang bertepatan dengan Rahina Buda Wage Menail, Rabu (16/7)

balitribune.co.id | Denpasar - Beragam elemen turut dilibatkan Pemerintah Kota Denpasar saat Bhakti Penganyar serangkaian Karya Pujawali di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Kabupaten Lumajang bertepatan dengan Rahina Buda Wage Menail, Rabu (16/7). Diiringi Sekehe Gong Werdha Mimba Merdangga, Desa Adat Intaran, Bendesa Adat ngayah Tari Baris Gede, WHDI dan DWP ngayah Tari Rejang Renteng, Tim Penyuluh Agama Hindu bersama Penyandang Disabilitas ngayah Pesantian dan Paguyuban Seniman Kota Denpasar turut ngayah topeng wali serangkaian upacara tersebut. Bahkan, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa bersama Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana turut ngayah Tari Rejang Renteng. 

Perwakilan Bendesa Adat se-Kota Denpasar, AA Ketut Oka Adnyana saat dikonfirmasi mengatakan, bhakti penganyar ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Sehingga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

“Dengan pelaksanaan ngayah serangkaian bhakti penganyar ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujarnya. 

Hal senada disampaikan GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa. Dimana, momentum ngayah ini merupakan wahana untuk meningkatkan ketaatan kepada tuhan. Hal ini juga menjadi momentum untuk mulatsarira atau introspeksi diri. Sehingga kedepanya dapat lebih baik dalam menjalankan kewajiban dan tugas sesuai dengan profesi. 

"Ini merupakan momentum untuk kita berbhakti ngaturang ayah kepada tuhan, sebagai wahana introspeksi diri atau mulatsasrira," jelasnya.

Read Entire Article
Kendari home | Bali home | Sinar Harapan